dilema kematianku

Tuhan ketika aku mati nanti.. akan seperti apakah aku akan dikenang??

Akankah sebagai anak yang selalu merepotkan?

Akankah sebagai adik yang selalu menjengkelkan?

Akankah sebagai teman yang selalu menyulitkan?

                Tuhan, jika Kau berkenan, ijinkanlah aku dikenang sebagai anak yang berbakti,

                Sebagai adik yang selalu menyenangkan,

                Dan sebagai teman yang selalu menggembirakan.

Tuhan, aku tak pernah tau

Kapan jiwa ini akan kembali pada MU.

Mungkin besok, lusa, ataupun berpuluh tahun lagi.

Tapi Tuhan, kapan pun Kau ambil nyawaku, ijinkanlah aku dikenang oleh orang-orang yang kucintai

Sebagai seorang yang mereka cintai…..

Laskar Pengabdian

Beruntungnya mengenal kalian kawan. Laskar Pengabdian

Seribu mimpi kan kulukis bersama kalian.

Seribu mimpi kan ku gapai bersama kalian

                Aku bukan siapa-siapa.

                Bukan insan yang dengan dengan tangannya sendiri bisa mengubah dunia

                Aku bukan manusia perkasa

                Bukan makhluk luar biasa yang gagah berani akan mengubah Indonesia dengan peluhku sendiri

Tapi aku punya kalian kawan

Yang kusebut keluarga kecilku yang luar biasa

Aku punya kalian kawan

Yang menjadi tawa disaat sedihku

Yang menjadi obat ditengah sakitku

Yang menjadi embun dikala dahagaku

Yang menjadi matahari di gelapnya malamku

                  Kawan, mimpi ini bukan mimpiku sendiri

                  Tapi mimpi kita, mimpi yang akan kita ukir dan kita gapai bersama

                  Bersama kalian kawan.

                  Barisan juang akan kembali rapat

                  Nyala api akan kita usut

                  Hingga Indonesia, negri kita, tanah kita, jiwa raga kita

                  Menjadi terang dan merdeka seperti  apa yang kita impikan.

               

Akhirnya Menulis Lagi

"Menulislah"
karena hanya dengan menulislah keabadian itu ADA.

kata-kata yang didapat di pelatihan menulis indah BEM FIK UI ini menohok sekali.
membuka pikiran saya untuk menulis lagi.
karena memang hanya dengan menulis kamu akan merasakan keabadiaan .
dan hanya dengan menulis juga sejarah tentang dirimu akan terlahir.


" setidaknya ketika kau meninggal kelak, masih ada yang bisa anak cucumu ketahui tentang dirimu yaitu dengan tulisanmu"

Bunda, Ku Cinta

Bunda , Dengarlah detak jantungku.

yang seiring dia kutitipkan kata cintaku untukmu

Bunda rasakannlah semilior angin di senja ini

yang bersama dia kusampaikan rasa rinduku pada mu

Teruntukmu Bunda

Aku Mencintaimu